Berhitung
Ekonomi di Piala Eropa
Abdullah Sammy ; Wartawan Republika
SUMBER : REPUBLIKA,
09 Juni 2012
Bukan
menjadi rahasia bahwa di setiap event olah
raga memuat kepentingan ekonomi yang diusung setiap negara peserta. Dan, hanya
ada tiga event olahraga di bumi ini
yang bisa memberi keuntungan ekonomi sangat besar, yakni Olimpiade Musim Panas,
Piala Dunia FIFA, dan Piala Eropa.
Khusus
penyelenggaraan Piala Eropa 2012 di Polandia dan Ukraina kali ini, motif
ekonomi akan makin dikejar oleh tiap negara peserta. Pasalnya, ekonomi Eropa
kini sedang sakit parah. Bahkan, para pengamat ekonomi menyebut krisis
perbankan yang kini melanda Eropa adalah yang terburuk sejak 1929.
Semua
krisis yang menghantam Eropa itu melibatkan negara-negara yang berpartisipasi
dalam Piala Eropa 2012. Yunani yang menghuni grup A adalah negara yang
menyebabkan efek domino kejatuhan ekonomi Eropa.
Berbeda
dengan strategi timnas sepak bolanya yang mengusung prinsip defensif, ekonomi Negeri Para Dewa itu justru ultra-offensive. Jika diibaratkan
strategi sepak bola, negara Yunani memainkan all out attack dengan menguras dalam-dalam anggarannya untuk
membiayai keuangan negara.
Pendekatan
defisit anggaran dengan mengandalkan utang yang sangat besar menjadi pilihan
Yunani untuk mengejar ketertinggalan ekonominya dari negara lain di zona Eropa.
Strategi Yunani ini sempat membuahkan hasil manis dengan pertumbuhan ekonomi
negara itu sepanjang awal 2000-an.
Namun,
pertumbuhan Yunani tidak berbanding lurus dengan utang negara itu yang semakin
menggila. Walhasil, saat utang itu jatuh tempo, seribu dewa Yunani pun tidak
sanggup membayarnya.
Yang
celaka, utang Yunani terkait dengan sumber pendapatan Italia, negara yang di
Piala Eropa 2012 menempati Grup C. Padahal, pembayaran utang dari Yunani
diperlukan Italia untuk membayar utang pada negara yang kini menjadi rival
mereka di putaran grup Piala Eropa, Spanyol.
Walhasil,
krisis Yunani merembet ke negeri Pizza dan Matador. Krisis pun makin parah,
pembayaran utang yang macet dari Italia membuat Spanyol juga tidak mampu
menyelesaikan kewajiban keuangannya pada Jerman. Padahal, Jerman butuh uang
pembayaran dari negara yang menaklukkan mereka di final Piala Eropa 2008 itu
untuk membiayai perekonomian dalam negeri.
Praktis,
ekonomi Jerman tergoncang yang mengakibatkan sejumlah perusahaan harus
memberhentikan pekerjanya.
Sebagai kekuatan ekonomi utama di Eropa, goyahnya ekonomi Jerman juga mengakibatkan iklim ekonomi benua biru itu jadi lesu. Kini, seluruh pemerintahan negara yang berpartisipasi di Piala Eropa 2012 sedang berpikir keras soal bagaimana cara menyelamatkan ekonomi negaranya masing-masing.
Sebagai kekuatan ekonomi utama di Eropa, goyahnya ekonomi Jerman juga mengakibatkan iklim ekonomi benua biru itu jadi lesu. Kini, seluruh pemerintahan negara yang berpartisipasi di Piala Eropa 2012 sedang berpikir keras soal bagaimana cara menyelamatkan ekonomi negaranya masing-masing.
Bagi
Jerman, adanya ajang Piala Eropa mampu jadi penyelamat, terutama di sektor
industri negara itu. Seperti dilansir Deutsche Welle, setiap ajang sepak bola
seperti Piala Dunia dan Piala Eropa, perusahaan produk olahraga terbesar Jerman
mampu mencetak keuntungan hingga 3 miliar dolar AS.
Perusahaan
itu pun mampu menyerap 50 ribu pekerja selama berlangsungnya Euro. Banyak
pesanan kostum kesebelasan negara peserta dan produk yang terkait, membuat
keuntungan perusahaan Jerman itu melonjak tajam.
Pun
halnya Italia dan Spanyol. Hampir selama tiga minggu pelaksanaan Piala Eropa,
kedua negara itu dipastikan akan mendapat pemasukan yang fantastis dari pajak
tempat hiburan. Banyak nya pendukung Azzurri dan tim Matador yang menyerbu bar,
terutama kala negara itu bersua di laga perdana Grup C, dipastikan akan
menghasilkan pemasukan besar.
Khusus
bagi Yunani, ajang Piala Ero pa kali ini adalah kesempatan mereka untuk memperbaiki
citra negara itu, seusai dihantam krisis ekonomi. Merujuk keberhasilan Yunani
menjadi juara Piala Eropa 2008 yang berimplikasi pada melonjaknya keuntungan di
sektor pariwisata, hal serupa kini coba diretas mereka di Polandia Ukraina.
Selama
ini, sektor pariwisata jadi andalan Yunani untuk mendapat fulus pembayaran
mega-utangnya. Status Yunani sebagai negara ketujuh tujuan utama turis dunia
dengan pemasukan yang mencapai miliaran dolar, tentu ingin di pertahankan
dengan adanya promosi yang baik. Dan, tidak ada promosi yang lebih baik
ketimbang tampil baik di Piala Eropa 2012.
Dengan
kenyataan ini, Piala Eropa pun jadi berkah yang tersembunyi di tengah krisis
ekonomi yang menerpa Benua Biru.
Syarat bagi negara peserta untuk mengeruk keuntungan ekonomi pun sederhana;
cukup bertahan selama mungkin di kejuaraan atau kucuran dolar menghilang. ●
Tidak ada komentar:
Posting Komentar