Kamis, 21 Juni 2012

Sebuah Gerakan Perubahan Global


Sebuah Gerakan Perubahan Global
Ban Ki-moon ;  Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa
Sumber :  MEDIA INDONESIA, 21 Juni 2012


PEKAN ini, para pemimpin dunia ber kumpul untuk sebuah acara penting yakni Konferensi PBB tentang Pembangunan Berkelanjutan di Rio de Janeiro. Apakah pertemuan tersebut akan menjadi suatu hal yang sukses? Menurut pendapat saya, iya. Yang pasti, proses negosiasi berlangsung panjang.

Sekarang bahkan lebih banyak terdapat ketidaksepakatan jika dibandingkan dengan kesepakatan mengenai rincian dari apa yang disebut sebagai `dokumen akhir' yang akan dimunculkan. Namun hal itu bukan sebuah tolok ukur. Hal yang jauh lebih penting ialah apa yang telah dicapai konferensi Rio, yaitu guna membangun sebuah gerakan global untuk perubahan.

Rio+20 merupakan sebuah tonggak dari suatu perjalanan panjang. KTT Bumi tahun 1992 yang terkenal memasukkan pembangunan berkelanjutan ke dalam agenda global. Hari ini, kita perlu memiliki pemahaman yang luas mengenai pentingnya menyeimbangkan kebutuhan penduduk dunia yang terus bertumbuh-sehingga semua orang dapat menikmati hasil dari kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi yang kuat--dengan kebutuhan untuk melestarikan sumber daya penting planet kita, yaitu tanah, udara, dan air.

Di Rio, lebih dari 100 kepala negara dan pemerintahan akan bergabung dengan peserta yang diperkirakan mencapai 25 ribu orang untuk memetakan kita ke depan. Sudah terlalu lama kita membakar dan mengonsumsi (sumber daya) guna mencapai kemakmuran. Model itu kini telah mati. Di Rio, kita harus mulai membuat model baru-sebuah model untuk perekonomian abad ke-21 yang menolak mitos bahwa perlu ada zero-sum trade-off antara pertumbuhan dan lingkungan hidup. Kami mengerti, dengan kebijakankebijakan publik yang cerdas, pemerintah-pemerintah dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi mereka, memberantas kemiskinan, menciptakan lapangan kerja yang layak, dan mempercepat kemajuan sosial melalui sebuah cara yang menghormati sumber daya alam dunia yang ada.

Dalam pandangan yang lebih luas ini, saya yakin momentum untuk perubahan sudah tidak dapat diputarbalikkan. Bukti-buktinya ada di sekeliling kita, terlihat jelas di negaranegara besar dan kecil, kaya dan miskin.

Barbados, Kamboja, Indonesia, Republik Korea, dan Afrika Selatan, di antaranya, telah mengadopsi strategi-strategi `pertumbuhan hijau' yang secara efisien menggunakan sumber-sumber daya alam yang terbatas, menciptakan lapangan kerja, dan mempromosikan pembangunan karbon rendah. Armenia, Azerbaijan, Mesir, Kenya, Yordania, Malaysia, Meksiko, Nepal, Senegal, dan Ukraina kini menggunakan teknologiteknologi pertumbuhan hijau dalam berbagai industri, dari pertanian hingga pariwisata. China telah berkomitmen memperoleh 16% dari kebu tuhan energi mereka dari sumber-sumber daya yang terbarukan pada 2020 dan berencana menginvestasikan lebih dari US$450 miliar pada pendauran ulang limbah dan teknologi-teknologi bersih di bawah rencana lima tahunan mereka saat ini.

Di Brasil, pengelolaan dan pendauran limbah mempekerjakan lebih dari 500 ribu orang, banyak di antara mereka masyarakat yang termarginalkan. Di bawah Undang-Undang Jaminan Pekerjaan Perdesaan Nasional, India telah mulai membayar orang-orang untuk lebih baik lagi mengelola sumber-sumber daya seperti hutan dan air.

Ke mana pun Anda lihat, pemerintah di tingkat nasional dan lokal sedang mengadopsi prinsip-prinsip dan praktik, yang bila digabungkan semua, dapat membantu menghindari prospek hancurnya lingkungan hidup dan pertumbuhan ketidakseimbangan sosial menuju sebuah era baru pertumbuhan berkelanjutan yang inklusif dan seimbang.

Pemerintah-pemerintah dan negara-negara tidak sendiri dalam menjalankan transformasi tersebut. Di Rio, lebih dari 1.000 pemimpin korporat dari semua benua akan membawa pesan bersama yang menyatakan bisnis seperti biasa tidak berlaku lagi.

Banyak di antara mereka merupakan anggota United Nations Global Compact sukarelawan dari gerakan sekor swasta yang mengerti tanggung jawab korporat pada abad ke-21 merupakan kunci keberlanjutan korporat juga. Nike (pendukung dari apa yang disebut proses manufaktur `closed loop' yang meminimalkan polusi industri) telah memulai sebuah program baru yang disebut Mata no Peito--sebuah ungkapan dalam bahasa Portugis `menerima tantangan' dengan membantu melindungi ekosistem hutan di Brasil. Unilever telah berkomitmen memperoleh semua bahan baku mereka dari sumber-sumber yang berkelanjutan pada 2020. Safari com dari Kenya telah memasukkan kesetaraan gender pada kebijakan kebijakan internal mereka untuk menciptakan lingkungan yang ramah bagi kaum ibu.

Sementara itu, Microsoft menyatakan mereka akan segera beralih ke karbon netral. Broad Group dari China memproduksi unit-unit air conditioner (AC) tanpa listrik yang 200% lebih efisien energi, kini mereka sedang mendiversifikasi ke produk-produk penghemat energi lainnya dan bangunan-bangunan berkelanjutan. Tough stuff dari Mauritius berencana memasok teknologi energi matahari yang terjangkau kepada 33 juta orang di Afrika pada 2016 dan Abu Dhabi Future Energy Company sedang bekerja untuk menyediakan listrik di perdesaan di Afghanistan dan Tonga, negara pulau di Pasifik Selatan.

Energi akan menjadi fokus utama di Rio. Saya menyebutnya sebagai `benang emas' yang menghubungkan titiktitik menuju masa depan yang berkelanjutan--pendorong utama pembangunan, keterlibatan sosial, dan perlindungan lingkungan, termasuk perubahan iklim.

Itulah sebabnya, di 2011, saya menetapkan sebuah inisiatif baru yang disebut Energi Berkelanjutan untuk Semua. Tujuan kami ialah memastikan akses universal terhadap layanan energi modern untuk satu dari lima orang di seluruh dunia yang kurang mendapatkannya, mengurangi pemborosan energi dengan menggandakan efisiensi energi, dan meningkatkan pemanfaatan sumber-sumber daya terbarukan sebesar dua kali lipat dalam campuran energi global.

Di Rio, para pemimpin negara, perusahaan, dan masyarakat akan mengumumkan serangkaian aksi untuk menjalankan tujuan-tujuan ini, dari upaya-upaya mendukung pemanfaatan kompor masak yang lebih efisien dan bersih hingga membantu pemerintah-pemerintah mengembangkan potensi energi geotermal dan energi-energi terbarukan lainnya.

Energi Berkelanjutan untuk Semua merupakan model kemitraan untuk masa depan. Prinsipnya sederhana, tetapi kuat: Perserikatan BangsaBangsa menggunakan kekuasaan yang tidak tersaingi untuk mempertemukan aktor-aktor yang relevan untuk bekerja bersama dan untuk kebaikan bersama.

Pada intinya, inilah Rio+20 yang sebenarnya. Iya, negosiasi-negosiasi yang terjadi sangat penting. Kesepakatan-kesepakatan yang dicantumkan di atas kertas hari ini dapat menjadi perdebatan di masa yang akan datang. Namun, Rio+20 berada jauh di luar itu. Rio+20 merupakan sebuah ekspresi dari suatu gerakan dinamis global untuk perubahan dan sebuah langkah maju menuju masa depan yang kita mau. ●

Tidak ada komentar:

Posting Komentar